Berita

Gus Syaikhul Ingatkan Generasi Muda Sebagai Komponen Penting Perekat Bangsa

Diterbitkan

-

SOSIALISASI - Anggota MPR RI dan DPR RI, Syaikhul Islam Ali mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan dihadapan ratusan Tokoh Masyarakat (Tomas) Tulangan dan warga Desa Kenongo, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, Selasa (4/2/2020)
SOSIALISASI - Anggota MPR RI dan DPR RI, Syaikhul Islam Ali mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan dihadapan ratusan Tokoh Masyarakat (Tomas) Tulangan dan warga Desa Kenongo, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, Selasa (4/2/2020)

Memontum Sidoarjo – Anggota MPR RI, Syaikhul Islam Ali mengingatkan kalangan generasi muda menjadi salah satu komponen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Alasannya, karena di pundak para generasi muda itu, masa depan bangsa bakal dibebankan.

“Karena itu, kami mengingatkan agar generasi muda saat ini dijauhkan dari sifat maupun sikap radikalisme dan terorisme. Gerakan itu bagian dari ancaman bagi bangsa Indonesia,” terang anggota MPR RI Dapil Jatim I, Syaikhul Islam Ali, Selasa (4/2/2020) saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Anggota MPR/DPR RI dari Fraksi PKB ini di Mabest Cave, Desa Kenongo, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo.

Lebih jauh, kader millenial yang akrab dipanggil Gus Syaikhul ini memaparkan jika para generasi muda tidak dibentengi 4 pelar kebangsaan, maka mudah terpapar paham radikalisme dan terorisme itu. Bagi politisi PKB ini menguraikan 4 pilar kebangsaan Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika harus dibangkitkan dan diperkuat lagi pemahamannya di kalangan para generasi muda.

“Kami menilai semua komponen bangsa, baik kalangan tua maupun para generasi muda wajib mengetahui empat pilar kebangsaan itu. Sekaligus memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” pintah anggota Fraksi PKB DPR RI ini.

Advertisement

Bagi putra Pengasuh Pesantren Bumi Sholawat, Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo ini, terdapat beberapa peran dalam setiap empat pilar kebangsaan itu. Menurutnya, Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai ketetapan MPR adalah konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan negara dalam menjaga NKRI itu.

“Keempat pilar itu, bisa menjadi dasar dalam menjaga toleransi dan keberagaman. Apalagi di Sidoarjo dan Surabaya memiliki warga yang beragam dan universal. Itu harus disyukuri sebagai karunia besar bagi bangsa ini,” tegas Syaikhul dihadapan sekitar 200 peserta sosialisasi dari kalangan warga dan tokoh masyarakat (Tomas) Tulangan ini.

Padahal, kata Syaikhul paham radikalisme dan terorisme itu banyak ditunggangi kepentingan dari berbagai pihak yang ingin memecah belah NKRI. Baginya yang perlu diwaspadai adalah kelompok yang tidak suka dengan keutuhan bangsa, berusaha memecah belah dengan membawa isu SARA lewat paham radikalisme dan terorisme itu.

“Karena para generasi muda ini harus menjalankan empat pilar kebangsaan. Agar upaya kelompok yang berupaya

Advertisement

memecah belah antarumat beragama maupun antargolong tidak terealisasi,” paparnya.

Bagi Gus Syaikhul agar tidak terjebak dalam jurang perpecahan akibat isu SARA, paham radikalisme dan terorisme setiap komponen bangsa harus dikuatkan pemahaman empat pilar kebangsaan itu.

“Generasi muda harus memahami negara ini dibangun dengan keberagaman (bhinneka tunggal ika). Karena itu yang dikedepankan adalah kepentingan bangsa, bukan kepentingan golongan atau kelompok tertentu,” pungkasnya. Wan/yan

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas