Pemerintahan

Operasi Pasar di Tengah Covid, Harga Gula Putih Tetap Selangit, Dilepas Bulog Rp 12.300 Dipasaran Rp 17.500 (1/bersambung)

Diterbitkan

-

JUALAN - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa didampingi Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin melayani warga yang membeli beras dan gula di Pasar Ngaban, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Sabtu (18/0l1/2020). (wan)
JUALAN - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa didampingi Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin melayani warga yang membeli beras dan gula di Pasar Ngaban, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Sabtu (18/0l1/2020). (wan)

Walau menggelontor gula dengan melaksanakan program Operasi Pasar (OP) , Bulog Divre V Jawa Timur tak mampu mengendalikan harga gula putih. Faktanya hingga kini harga gula putih di pasaran tetap di angka Rp 17.500. Padahal Bulog melepas gula kepada rekanan yang ditunjuk hanya dengan harga Rp 12.300. Mengapa ketika Bulog melaksanakan OP, harga gula tetap selangit ? Berikut hasil investigasi Ari Medianto dan Moh Irfan, wartawan Biro Sidoarjo yang dipaparkan secara bersambung

Beberapa waktu lalu, Bulog Divre Jawa Timur bersama Satgas Pangan menggelar OP atau pasar murah di halaman Kantor Bulog Jawa Timur Jln A.Yani Surabaya, Sabtu (21/3/2020). Operasi Pasar (OP) bahan pokok (Bapok) ini selain menjual gula pasir murah Rp 10.500/kg juga menjual beras dan tepung terigu dibawah harga pasar.

OP secara simbolis yang dllaksanakan di Surabaya itu selanjutnya dilaksanakan di seluruh pasar. Nyatanya di tengah-tengah masyarakat didera wabah Corono, harga gula masih selangit. Hal ini bisa terjadi diduga ada permainan antara oknum Bulog dan distributor ang ditunjuk Bulog.

Padahal sebelumnya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengingatkan kepada Satgas Pangan untuk menindak tegas kepada siapapun yang menimbun stok beras dan gula yang menjadi penyebab naiknya harga beras dan gula.

Hal itu disampaikan ketika Gubernur turun langsung ke sejumlah pasar tradisional di wilayah Jatim mengecek harga kebutuhan pokok yang terus merambat naik. Salah satu pasar yang dikunjungi adalah Pasar Desa Ngaban, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Sabtu (18/1/2020).

Advertisement

Didampingi Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, Gubernur Jatim melayani langsung masyarakat yang membeli sembako murah di Pasar Desa Ngaban, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo itu. Operasi pasar menstabilkan harga sembako, terutama harga gula dan beras ini digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Propinsi Jatim, Bulog Divisi Regional Jatim dan PTPN X Jatim.

Saat ini, harga di pasaran untuk beras premium dijual pedagang masih berkisar Rp 11.000 – 12.000 per kilogram, dalam operasi pasar itu beras dengan kualitas yang sama dijual lebih murah dengan harga Rp 10.300 per kilogram. Harga untuk gula pasir kemasan 1 kilogram dijual seharga Rp 11.500. Sedangkan harga gula pasir di pasaran masih cukup tinggi yakni Rp 14.000 per kilogram. Sedangkan untuk tepung terigu dijual Rp 8.000 per kilogram. Untuk cabe rawit dijual Rp 33.000 per setengah kilogram.

Dalam hitungan jam, ratusan paket sembako berupa beras dan gula ludes terjual. Khofifah minta operasi pasar murah di pasar Ngaban ini diperpanjang sampai Minggu (19/1/2020).

“Saat ini stok beras dan gula untuk wilayah Jatim dalam batas aman,” terang Khofifah Indar Parawansa, Sabtu (18/1/2020).

Advertisement

Selain itu, Khofifah memaparkan jika ditemukan adanya pelanggaran, misal penimbunan stok beras dan gula di lapangan yang menjadi penyebab naiknya harga beras dan gula maka Pemprov Jatim akan memberikan perintah kepada Satgas Pangan untuk menindak tegas. (ari/fan)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas