Pemerintahan
PSBB Sidoarjo Terberat Penerapan di Kawasan Taman – Waru
Memontum Sidoarjo – Pada akhir pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap pertama di Sidoarjo, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji menilai adanya dua kecamatan yang berbanding terbalik dengan Kecamatan Sidoarjo Kota. Kedua kecamatan itu berbatasan langsung dengan wilayah Kota Surabaya. Keduanya yakni Kecamatan Taman dan Kecamatan Waru.
“Berdasarkan evaluasi PSBB tahap pertama Kecamatan Waru dan Kecamatan Taman paling susah mentaati peraturan PSBB,” ujar Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, Minggu (10/05/2020) dini hari.
Alasannya, kata Sumardji karena lokasi kedua kecamatan ini sebagai wilayah perbatasan Sidoarjo-Surabaya. Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang masih kurang.
“Itu menjadi tugas bersama saat PSBB selanjutnya. Peraturan harus diperjelas, sanksi harus tegas, petugas dan relawan harus kompak serta masyarakat juga harus menyadari pentingnya memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tegasnya.
Sementara angka konfirmasi positif di Kecamatan Sidoarjo Kota dapat ditekan berkat kerja sama petugas gabungan dan relawan dari masing-masing wilayah. Diharapkan, pada periode PSBB tahap kedua ini petugas dan masyarakat bisa bekerja sama untuk mengendalikan Covid-19 itu.
“Sebagai contoh di wilayah Sidoarjo Kota dengan penerapan PSBB yang diperketat dan tegas, terbukti berhasil dengan turunnya angka Covid-19 di wilayah pusat ini,” ungkapnya.
Hal ini berbanding terbalik dengan Kecamatan Waru dan Kecamatan Taman. Saat ini Kecamatan Waru peringkat pertama, yakni jumlah positif Covid-19 berdasarkan hasil swab sebanyak 40 orang. Lalu PDP mencapai angka di atas 100 lebih. Disusul peringkat kedua adalah Kecamatan Taman 22 orang positif Covid-19. Kemudian peringkat ketiga adalah wilayah Sidoarjo Kota.
“Dari hasil dan upaya yang sudah dijalankan di PSBB tahap pertama, akan dievaluasi termasuk adanya sanksi-sanksi yang lebih dipertegas lagi di dalam Pergub maupun Perbup,” urainya.
Sementara Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin berharap pelaksanaan tahap kedua PSBB mulai 12 Mei 2020 sampai 25 Mei 2020 berjalan lebih efektif. Hal ini agar tidak perlu diperpanjang lagi kedepannya.
“Saya sendiri mengakui, indikator keberhasilan PSBB di Sidoarjo memang belum tercapai. Karenanya akan dibahas evaluasi dan dibahas bersama. Kami mengimbau kepada masyarakat ikut sadar betapa pentingnya mentaati peraturan PSBB ini,” pungkasnya. Wan/yan
- Berita5 tahun
Dirut PDAM Delta Tirta Sidoarjo Antara Permen PDAM dan PP BUMD, Bupati LSM LIRA Desak Bupati Sidoarjo Segera Rekrut Dirut Baru (5/habis)
- Pemerintahan5 tahun
7.232 Karyawan Pabrik di Sidoarjo Diberhentikan Massal, Akibat Wabah Corona
- Hukum & Kriminal5 tahun
Densus Geledah Rumah Terduga Teroris di Desa Ngaresrejo
- Hukum & Kriminal5 tahun
Joki Balap Liar Tewas Tabrak Truk Gandeng, Motor Hangus Terbakar
- Berita5 tahun
Seven Gab Sidoarjo Bongkar Mark Up Sembako Covid -19 Rp 4 M, Harusnya Diterima 135.572 Keluarga Pra Sejahtera (1/bersambung)
- Pendidikan4 tahun
Siswa MAIT Sukodono Tembus Maroko, PPTQ Darul Fikri Wisuda 165 Santri
- Pemerintahan5 tahun
Ratusan Jamaah Tarawih di Masjid Al Ikhlas Bluru Permai Sidoarjo, Jalani Rapid Test, 6 Orang Reaktif Covid-19
- Pemerintahan5 tahun
Operasi Pasar di Tengah Covid, Harga Gula Putih Tetap Selangit, Dilepas Bulog Rp 12.300 Dipasaran Rp 17.500 (1/bersambung)