Politik
BHS-Taufiq Siap Fasilitasi Produsen Sayangan Kebonsari
Agar Kantongi Izin Merk
Memontum Sidoarjo – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono – M Taufiqulbar (BHS-Taufiq) siap memfasilitasi puluhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) produsen Sayangan di Desa Kebonsari, Kecamatan Candi, Sidoarjo untuk segera mendapatkan berbagai jenis perizinan. Diantaranya, soal perizinan merk dan Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT).
Fasilitas kemudahan berbagai perizinan untuk UMKM Sayangan itu, lantaran selama ini, puluhan pengusaha industri rumah tangga itu tidak mendapatkan perhatian dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemkab Sidoarjo. Bahkan sebagian besar mereka tidak menempelkan merk di setiap produknya. Hal ini mendorong para tengkulak untuk memberi merk dagang sendiri sebelum dijual ke para konsumennya.
“Masalah perizinan akan saya prioritaskan dalam 100 hari kerja saya. Baik perizinan PIRT maupun perizinan mereknya. Saya akan minta Kepala Disperindag mengeluarkan izin PIRT dan merk dalam 100 hari kerja saya. Kalau bisa dijadikan satu merk dalam satu koperasi agar bisa saling mendukung. Baik produk loyang, oven, cetakan kue dan lainnya,” ujar BHS saat mengunjungi Kampung Sayangan di Desa Kebonsari, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Selasa (13/10/2020).
Usai mendapatkan merk, kata BHS maka setiap produsen Sayangan wajib menuliskan kota asal produksi yakni Sidoarjo. BHS tak menginginkan ada lagi Made In Surabaya maupun Made In Malang. Hal ini, lantaran para tengkulak asal Surabaya dan Malang memberi merk sendiri sebelum menjual produk sayangan asal Kebonsari itu.
“Karena saya menginginkan Sidoarjo Raya, bukan Surabaya Raya. Karena Sidoarjo dikelilingi 4 kabupaten/kota yakni Mojokerto, Gresik, Surabaya dan Pasuruan. Kalau Surabaya hanya dikelilingi Sidoarjo da Gresik. Kami akan membantu pemasaran offline dan online agar produksi pemilik UMKM Sayangan meningkat 3 sampai 4 kali lipat,” imbuhnya.
Karena itu, BHS yang juga mantan anggota DPR RI ini sangat mengapresiasi puluhan UMKM Sayangan di Kebonsari. Hal ini lantaran mereka mampu bertahan dan tetap berproduksi saat pandemi Covid-19. Padahal, selama ini untuk pasar di Sidoarjo produksi Sayangan itu belum dimanfaatkan warga Sidoarjo.
“Produk Sayangan ini harus dimanfaatkan warga Sidoarjo. Karena pemilik UMKM ini butuh produksinya juga dimanfaatkan warga Sidoarjo. Nanti akan kita bantu menembus pasar 4 kota/kabupaten tetangga yang juga daerah pusat industri dan perdagangan. Itu peluang yang harus dimanfaatkan. Karena empat kota/kabupaten itu memiliki nilai UMR terbesar di Jatim. Itu harus jadi market kita,” tegas Alumnus Teknik Perkapalan ITS Surabaya ini.
Begitu juga soal masalah permodalan. Menurut Cabup Nomor urut 2 itu, meski para produsen Sayangan itu mampu berproduksi akan tetapi dalam perjalanannya masih terseok-seok. Hal ini lantaran adanya fluktuasi harga bahan baku dengan nilai kenaikan cukup besar. “Itu harus dilindungi Pemkab Sidoarjo. Agar produsen Sayangan bisa mendapatkan bahan baku dengan harga stabil. Ini menjadi tugas dari pemerintah,” jelas Cabup Nomor Urut 1 ini.
Sementara itu, salah seorang pemilik UMKM Sayangan Ahmad Lutfi mengaku sudah menjalankan usahanya sejak sekitar 20 tahun lalu. Kendalanya adalah perputaran modalnya lantaran bahan baku naik terus sementara harga jualnya tidak bisa dinaikkan. “Kalau soal ikon, kalah dengan Kampung Bebek karena lebih terkoordinir dibandingkan produksi Sayangan,” tandasnya. (wan/syn)
- Berita5 tahun
Dirut PDAM Delta Tirta Sidoarjo Antara Permen PDAM dan PP BUMD, Bupati LSM LIRA Desak Bupati Sidoarjo Segera Rekrut Dirut Baru (5/habis)
- Pemerintahan5 tahun
7.232 Karyawan Pabrik di Sidoarjo Diberhentikan Massal, Akibat Wabah Corona
- Hukum & Kriminal5 tahun
Densus Geledah Rumah Terduga Teroris di Desa Ngaresrejo
- Hukum & Kriminal5 tahun
Joki Balap Liar Tewas Tabrak Truk Gandeng, Motor Hangus Terbakar
- Berita5 tahun
Seven Gab Sidoarjo Bongkar Mark Up Sembako Covid -19 Rp 4 M, Harusnya Diterima 135.572 Keluarga Pra Sejahtera (1/bersambung)
- Pendidikan4 tahun
Siswa MAIT Sukodono Tembus Maroko, PPTQ Darul Fikri Wisuda 165 Santri
- Pemerintahan5 tahun
Ratusan Jamaah Tarawih di Masjid Al Ikhlas Bluru Permai Sidoarjo, Jalani Rapid Test, 6 Orang Reaktif Covid-19
- Pemerintahan5 tahun
Operasi Pasar di Tengah Covid, Harga Gula Putih Tetap Selangit, Dilepas Bulog Rp 12.300 Dipasaran Rp 17.500 (1/bersambung)