Pemerintahan

2.073 RW di Sidoarjo Digelontor Dana Operasional PSBB III Rp 3 Juta

Diterbitkan

-

2.073 RW di Sidoarjo Digelontor Dana Operasional PSBB III Rp 3 Juta
BANTUAN - Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin bakal menyalurkan bantuan setiap RW Rp 3 juta sebagai operasional PSBB Tahap tiga di Sidoarjo, Sabtu (30/5/2020)

Memontum Sidoarjo – Sebanyak 2.073 Rukun Warga (RW) bakal menerima dana operasional pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap tiga. Bantuan operasional itu sebesar Rp 3 juta per RW. Dana ini untuk keperluan operasional PSBB di setiap RW sampai masa PSBB ketiga berakhir tanggal 8 Juni 2020 mendatang.

Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin yang sekaligus Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 mengatakan dalam waktu dekat dana Rp 3 juta itu bakal diterima setiap RW. Saat ini masih belum bisa dilakukan transfer karena masih dalam proses verifikasi.

BANTUAN - Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin bakal menyalurkan bantuan setiap RW Rp 3 juta sebagai operasional PSBB Tahap tiga di Sidoarjo, Sabtu (30/5/2020)

BANTUAN – Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin bakal menyalurkan bantuan setiap RW Rp 3 juta sebagai operasional PSBB Tahap tiga di Sidoarjo, Sabtu (30/5/2020)

“Kami berharap dengan adanya dana operasional yang diberikan Pemkab Sidoarjo melalui APBD ini dapat membantu kelancaran program. Salah satunya mendirikan Kampung Tangguh di setiap desa dan RW,” katanya, Sabtu (30/5/2020).
Lebih jauh, Cak Nur menjelaskan Pemkab Sidoarjo bakal mentransfer bantuan itu melalui masing-masing kecamatan. Kemudian kecamatan yang akan membagikan ke setiap RW.

“Kalau dihitung jumlah RW se Sidoarjo ada 2073. Itu akan kami berikan semua. Begitu pula dengan kebutuhan yang lain mudah-mudahan dengan bantuan dari ini sedikit bisa meringankan beban RW,” imbuhnya.

Karena itu, Cak Nur mendorong setiap desa mendirikan kampung tangguh meski PSBB tahap ketiga berakhir. Selain dana dari APBD dan APBDes sumbangan masyarakat jadi swadaya yang bisa dioptimalkan.

Advertisement

“Dari sumbangan masyarakat jadi swadaya masyarakat ini juga harus dipupuk agar masyarakat ini berjalan dengan baik. Sehingga desa memiliki kemampuan bukan hanya sebagai posko relawan saja. Tapi akhirnya bisa membuat Kampung Tangguh itu,” pintanya.

Sementara di Sidoarjo, kata politisi PKB ini, saat ini sudah ada 67 Kampung Tangguh. Beberapa kegiatan promotif bahkan sampai mengarah ke kuratif sudah dilaksanakan. Baginya dengan banyaknya Kampung Tangguh akan memberikan dampak sosial yang positif.

“Kami mendorong konsep Kampung Tangguh itu untuk diikuti kampung lainnya. Kalau bisa desa-desa yang lain bisa membentuk Kampung Tangguh agar bisa saling membantu,” pungkasnya. Wan/yan

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas