Pendidikan

Himmpas Umsida Gandeng Gus Muhdlor Gelar Workshop Ecobrick

Diterbitkan

-

WORKSHOP - CEO Sido Resik, Ahmad Muhdlor Ali bersama hampir 100 anggota Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam Sidoarjo (HIMMPAS) Umsida menggelar Workshop Ecobrick, Sabtu (30/11/2019)
WORKSHOP - CEO Sido Resik, Ahmad Muhdlor Ali bersama hampir 100 anggota Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam Sidoarjo (HIMMPAS) Umsida menggelar Workshop Ecobrick, Sabtu (30/11/2019)

Memontun Sidoarjo – Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam Sidoarjo (HIMMPAS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggandeng CEO Sido Resik, Ahmad Muhdlor Ali menggelar Workshop Ecobrick, Sabtu (30/11/2019). Acara yang digelar di Kampus 2 Umsida ini disambut antusias hampir 100 peserta yang berlatar belakang mahasiswa pecinta alam (lingkungan).

Acara diawali dengan diskusi kasus mengenai kondisi kesenjangan lingkungan di Sidoarjo. Selain itu, membahas sejumlah kerja sama gerakan sosial peduli lingkungan. Kemudian dilanjutkan praktek secara langsung membuat Ecobrick yang dipandu langsung Akhmad Isa Nasrullah yang tak lain adalah Duta Pepelingasih (Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih) Sidoarjo.

“Workshop Ecobrick ini berisi pelatihan mengenai solusi dalam mengatasi sampah dan botol plastik. Ecobrick merupakan salah satu metode baru dalam mengelola sampah plastik,” terang CEO Sido Resik, Ahmad Muhdlor Ali, Sabtu (30/11/2019).

Lebih jauh, generasi millenial NU yang akrab dipanggil Gus Muhdlor ini memaparkan Workshop Ecobrick ini salah satu langkah mewujudkan visi dan misi Sido Resik dalam menjadikan Sidoarjo resik (bersih) akan sampah. Caranya dengan komitmen bersama menggerakkan para pemuda untuk menggagas kegiatan memanfaatkan sampah plastik menjadi ecobrick.

Advertisement

“Para mahasiswa juga diberi pelatihan. Misalnya contoh mengolah sampah plastik menjadi ecobrick. Kemudian dirangkai untuk dibuat sejumlah barang bermanfaat dan berharga. Diantaranya, kursi, meja, pot bunga, aquarium dan lainnya,” imbuhnya.

Bagi putra keenam KH Agoes Ali Masyhuri ini membuat ecobrick memiliki keunggulan tersendiri. Seperti modal rendah dan dampaknya tidak besar (low budget and high impact). Apalagi, bahannya mudah didapatkan.

“Setelah menjadi ecobrick dapat digunakan sebagai alat kebutuhan kehidupan sehari-hari. Itu sangat mendukung program Sidoarjo Resik,” tegas Alumnus Unair Surabaya ini.

Sementara Ketua Panitia Pelaksana, Rendra Dani firmansyah menegaskan worshop ini bertujuan melatih keterampilan dan keratifitas mahasiswa dalam mengolah barang bekas dan sampah menjadi berkah dan ramah lingkungan .

Advertisement

“Selain itu, mewujudkan pemuda yang sadar dan peduli terhadap lingkungan.

Hasil ecobrick dapat dimanfaatkan menjadi berbagai perabotan rumah tangga, hiasan dinding dan bahkan rumah berdasarkan kreatifitas masing-masing,” paparnya.

Duta Pepelingasih Sidoarjo, Akhmad Isa Nasrullah menguraikan pelatihan pengelolaan sampah plastik dan ecobrick ini sangat penting. Pihaknya berharap pelatihan ini berkelanjutan secara terus menerus. Selain itu, menumbuhkan kesadaran pentingnya pengelolaan sampah bagi kelestarian lingkungan hidup.

“Ecobrick menjadi solusi penanganan sampah plastik secara permanen. Karena ecobrick menerapkan prinsip reuse, reduse, recycle (3R) untuk jangka panjang. Karena sampah plastik sangat sulit terurai,” tandasnya. Wan/yan

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas