Politik

Taufiqulbar Daftar Bacawabup di Golkar, Bersaing dengan 7 Calon Lain

Diterbitkan

-

FORMULIR - Mantan Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo, M Taufiqulbar menyerahkan formulir pendaftaran Bacawabup Sidoarjo ke Ketua DPD Golkar Sidoarjo, Warih Andono di kantor DPD Golkar, Kamis (26/12/2019)
FORMULIR - Mantan Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo, M Taufiqulbar menyerahkan formulir pendaftaran Bacawabup Sidoarjo ke Ketua DPD Golkar Sidoarjo, Warih Andono di kantor DPD Golkar, Kamis (26/12/2019)

Memontum Sidoarjo – Mantan Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo, M Taufiqulbar menambah daftar panjang para Bacabup dan Bawabup yang mendaftar dari Partai Golkar. Ini menyusul, sebelum mantan Wakil Ketua Fraksi Golkar Bintang Persatuan ini menyerahkan formulir pendaftarannya ke DPD Partai Golkar Sidoarjo sudah ada 7 calon lain yang mendaftar.

“Sampai hari ini sudah ada 8 calon yang mendaftar di Golkar. Empat calon Bacabup dan empat calon lainnya Bacawabup,” terang Ketua DPD Golkar Sidoarjo, Warih Andono kepada Memontum, Kamis (26/12/2019).

Warih menyebutkan 4 Bacabup itu diantaranya Bambang Haryo Soekartoni (mantan DPR RI), Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor putra Gus Ali Bumi Sholawat), Khoirul Anam (Kades), dan Agus Yudi. Sedangkan Bacawabup yang sudah mendaftar diantaranya, Toriq (Sekretaris DPD), M Taufiqulbar (mantan DPRD Sidoarjo) Sudiyono (pengusaha property) dan Hadi Siswoyo (Surabaya).

“Para Bacabup dan Bacawabup itu bakal dites kemampuan dan skillnya. Kemudian diadu visi dan visinya hingga ditetapkan dalam rapat pleno,” imbuhnya.

Advertisement

Kendati memiliki Bacabup dan Bacawabup, kata Warih Partai Golkar harus tetap berkoalisi dengan sejumlah partai lainnya di Sidoarjo. Hal ini lantaran Golkar hanya mendapatkan 4 kursi di DPRD Sidoarjo.

“Tetap akan koalisi dengan dua sampai tiga partai. Yang jelas sudah banyak yang mendaftar di Golkar semua calonnya berpotensi dan teruji. Kuncinya harus ada perubahan,” tegasnya.

Sementara Bawabup Sidoarjo, M Taufiqulbar mengaku mau maju dalam Pilkada 2020 lantaran dirinya tidak mau Sidoarjo ketinggalan dari Surabaya. Apalagi, posisi Sidoarjo sebagai kota penyangga Surabaya.

“Alasan kami maju dalam Pilkada ini, karena kami punya mimpi Sidoarjo bersaing dengan Surabaya. Kalau tidak bisa menyalip Surabaya paling tidak minimal sama atau sejajar dengan Surabaya. Termasuk soal bisnisnya di Sidoarjo tidurnya di Surabaya. Nanti diubah seperti itu. Kalau sekarang tidur di Sidoarjo bisnis di Surabaya,” pintahnya.

Advertisement

Ditanya soal kenapa mencalonkan sebagai orang nomor dua (Bacawabup), Taufiq mengaku disesuaikan dengan kemanpuan. Apalagi dalam Pilkada 2020 di Sidoarjo banyak calon mumpuni.

“Ya memang mencalonkan Bacawabup karena disesuaikan kemampuan,” tandasnya. Wan/yan

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas