Hukum & Kriminal

Arek Prambon Diduga Korban Pengeroyokan, Tim Inafis Bongkar Makam

Diterbitkan

-

PEMBONGKARAN - Sejumlah petugas Inafis dan Satuan Reskrim, Polresta Sidoarjo membongkar makam Tadarus Faris Lukman Hakim (23) warga Dusun Sigit, Desa Kedungkembar, Kecamatan Prambon, Sidoarjo karena diduga jadi korban penganiayaan, Rabu (22/1/2020)
PEMBONGKARAN - Sejumlah petugas Inafis dan Satuan Reskrim, Polresta Sidoarjo membongkar makam Tadarus Faris Lukman Hakim (23) warga Dusun Sigit, Desa Kedungkembar, Kecamatan Prambon, Sidoarjo karena diduga jadi korban penganiayaan, Rabu (22/1/2020)

Memontum Sidoarjo – Petugas gabunhan dari tim Inafis Polresta dan Forensik RSUD Sidoarjo terpaksan membongkar makam Tadarus Faris Lukman Hakim warga Dusun Sigit, Desa Kedungkembar, Kecamatan Prambon, Sidoarjo, Rabu (22/1/2020). Pembongkaran makam ini, untuk proses otopsi jenazah pemuda 23 tahun itu, lantaran diduga menjadi korban penganiayaan 12 Januari 2020 lalu, di Warung Kopi desa setempat.

Namun, korban seusai dikeroyok teman-temannya itu, mengeluhkan luka lebam dan kepalanya pusing. Setelah diobatkan ke sejumlah tim medis dan rumah sakit, akhirnya korban meninggal dunia 14 Januari 2020 lalu.

“Saat pulang, anak saya diantar pulang temannya dengan kondisi mata lebam. Saat didiagnosa dokter RS Mitra Sehat Prambon, anak saya mengalami gegar otak sebelum akhirnya meninggal dunia itu. Selama dalam perawatan di rumah sakit, anak saya selalu mengeluh kepala pusing dan sakit,” terang ibu korban, Ny Susi Herawati, Rabu (22/1/2020).

Lebih jauh, Susi menceritakan kasus dugaan kematian putra pertamanya ini bermula Minggu (12/01/2020) lalu, dirinya dan suami mendapati anaknya diantar pulang ke rumah oleh temannya dalam kondisi terluka. Karena khawatir dengan keadaan anaknya itu, korban langsung dibawa berobat ke perawat desa. Kemudian Senin (13/1/2020) pagi, kondisi korban juga tidak kunjung membaik.

Advertisement

“Karena anak saya masih mengeluh pusing dan mendapatkan rawat jalan. Karenanya, Selasa (14/1/2020) siang, anak saya dibawa ke Klinik Pratama, Prambon. Melihat kondisi korban yang semakin parah, Faris kemudian dirujuk ke RS Mitra Sehat Prambon. Tapi, sekitar pukul 17.00 WIB korban dinyatakan meninggal dunia. Kata tim dokter yang anak saya mengalami gegar otak dan telat mendapat perawatan,” ungkapnya.

Sementara Kapolsek Prambon, AKP Sumarsono menegaskan pembongkaran makam ini sudah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga korban. Upaya ini dilakukan untuk menyelidiki penyebab kematian korban yang dilaporkan meninggal dunia dugaan akibat kasus pengeroyokan itu.

“Pembongkaran makam bersamaan 8 hari korban ini sudah disetujui keluarga korban untuk kepentingan penyelidikan,” tegasnya.

Saat ditanya soal siapa saja para pelaku pengeroyokan itu, Sumarsono mengaku masih dalam penyelidikan. Saat ini kasus ini ditangani Unit Reskrim Polsek Prambon dan Satuan Reskrim Polresta Sidoarjo.

Advertisement

“Untuk pelakunya masih dalam penyelidikan. Sejumlah saksi juga sudah diperiksa untuk membuka tabir perkara penganiayaan ini,” tandasnya. wan/yan

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas