Berita

Bantu Bibit dan Water Spray, BHS Siap Kembalikan Geliat Kampung Jamur Wadungasih

Diterbitkan

-

KAMPUNG JAMUR - Bacabup Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) siap menghidupkan kembali kejayaan Kampung Jamur Dusun Binangun, Desa Wadungasih, Kecamatan Buduran, Sidoarjo dengan memberi bantuan bibit jamur, water spray dan penggantian spanduk Kampung Jamur yang robek, Kamis (16/7/2020)
KAMPUNG JAMUR - Bacabup Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) siap menghidupkan kembali kejayaan Kampung Jamur Dusun Binangun, Desa Wadungasih, Kecamatan Buduran, Sidoarjo dengan memberi bantuan bibit jamur, water spray dan penggantian spanduk Kampung Jamur yang robek, Kamis (16/7/2020)

Memontum Sidoarjo – Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) secara kontinyu menggelar blusukan dari kampung ke kampung. Tujuannya adalah ingin menggali potensi masing-masing desa di Sidoarjo sekaligus berkeinginan mengembangkannya.

Kali ini, kunjungan itu dilaksanakan BHS ke Dusun Binangun, Desa Wadungasih, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Di desa yang dikenal dengan Kampung Jamur ini, BHS memberikan bantuan bibit dan water spray (penyemprot air) yang dibutuhkan dalam budidaya jamur saat musim kemarau untuk menciptakan dan menjaga kelembaban ruangan. Bantuan diberikan saat puluhan warga yang membudidayakan jamur tiram putih itu berdialog dengan BHS di balai pertemuan Binangun.

“Saya memotivasi sekaligus memberi bantuan pengadaan bibit jamur tiram dan water spray. Karena keduanya dibutuhkan pembudidaya jamur saat ini. Kami berharap potensi budidaya jamur ini berkembang lagi. Bantuan itu untuk pengembangan. Dan ater spray itu untuk mengatasi masalah cuaca, terutama saat musim kemarau karena pasti kering dan membutuhkan serbuk air. Agar kondisinya ruang budidaya jamur bisa tetap terjaga kelembabannya,” ujar Bambang Haryo Soekartono, Kamis (16/7/2020) seusai dialog dan melihat budidaya jamur tiram.

BHS menilai, budidaya jamur tiram putih memiliki potensi bagus dan manfaatnya sangat luar biasa. Menurutnya, jamur menjadi makanan sehat yang kaya akan berbagai nutrisi. Jamur sumber mineral dan vitamin. Diantaranya mengandung kalium, fosfor, magnesium, natrium, vitamin C, niasin, riboflavin, tiamin, folat, dan vitamin D.

Advertisement

“Kandungan jamur ini, harus disampaikan ke publik agar bisa diketahui secara umum. Jamur tiram putih ini memiliki khasiat sangat luar biasa. Pertama bisa memperbaiki jantung, bisa memperbaiki kerusakan sel akibat kanker. Selain itu, jamur bisa mencegah diabetes karena rendah energi. Jamur tidak memiliki lemak, tanpa kolesterol, kadar karbohidrat yang sangat rendah, kandungan protein tinggi, banyak vitamin dan mineral. Jamur juga mengandung banyak air dan serat,” imbuhnya.

Bahkan, lanjut mantan DPR RI periode 2014-2019 ini, jamur juga mengandung insulin alami dan enzim yang membantu memecah gula dalam makanan. Semua potensi jamur itu sangat bagus untuk kesehatan manusia.

“Kalau saya diamanahi sebagai Bupati Sidoarjo, saya harus akan ikut mengawal keberlangsungan usaha budidaya jamur tiram ini agar bergeliat dan kembali berkembang dan berjaya seperti sejak Tahun 2010 hingga 2014 lalu,” tegasnya.

Selain itu, Alumnus Perkapalan ITS Surabaya ini berharap dengan kembali berkembangnya budidaya jamur di Desa Wadungasih ini, diharapkan keberadaan Kampung Jamur bisa dimanfaatkan untuk dunia pendidikan atau Eduwisata. Yakni mengajak siswa dan siswi SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi bisa belajar secara langsung tentang budidaya jamur di Kampung Jamur Wadungasih ini.

Advertisement

“Kalau saya diamanahi jadi bupati, saya akan mendorong sekolah-sekolah agar siswanya belajar cara budidaya jamur di kampung ini,” jelasnya.

Sementara salah seorang pembudidaya jamur tiram putih, Wiwik Ekowati menegaskan kondisi Kampung Jamur saat ini seakan mati suri. Padahal, sebelumnya puluhan warga setempat membudidayakan jamur tiram putih. Bahkan pasarnya sangat muda. Banyak rumah makan dan restoran membeli langsung ke Kampung Jamur ini.

“Tapi saat ini, hanya tinggal beberapa saja. Banyak yang sudah tidak budidaya. Kendalanya karena musim kemarau dan permodalan. Sejak 2010 saat diresmikan (Bupati Sidoarjo), sampai 2014 masih eksis. Sehari warga bisa panen 20 kilogram jamur per ruangan. Apalagi, jamur yang ditanam, bisa panen setiap hari hingga selama 3 bulan. Para pembeli berdatangan dan banyak pembeli dari Surabaya memilih ke Kampung Jamur daripada harus ke Pacet Mojokerto atau ke Batu,” ungkapnya.

Kini, Wiwik berharap dengan kedatangan BHS ke Kampung Jamur ini, warga yang melaksanakan budidaya jamur mendapatkan suntikan semangat untuk kembali mengembangkan budidaya jamur. Apalagi BHS juga bakal memberikan bantuan bibit dan water spray agar kondisi ruang tanam jamur bisa tetap lembab.

Advertisement

“Kedatangan Pak Bambang ini sangat diharapkan warga. Karena membuat kami kembali bersemangat untuk mengembangkan lagi budidaya jamur,” tandasnya. Wan/yan

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas