Pemerintahan
Plt Bupati dan DLHK Sidoarjo Ajak BBTKLPP Ambil Sampel Aliran DAM Sumput Sidoarjo
Memontum Sidoarjo – Menindaklanjuti adanya gelembung busa putih di sungai DAM Desa Sumput, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo, Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pemkab Sidoarjo, Sigit Setyawan, DLHK Provinsi Jatim, serta Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya meninjau langsung kondisi air sungai DAM Sumput. Peninjauan ini untuk mengambil sampel airnya, Minggu (19/1/2020).
Kepala DLHK Pemkab Sidoarjo, Sigit Setyawan mengatakan pihaknya sudah menurunkan petugas untuk memeriksa kandungan busa putih yang menutupi permukaan sungai di Desa Sumput. Menurutnya, munculnya busa seperti salju di aliran sungai Sumput mulai Kamis 16 Januari pukul 21.30 WIB. Kemudian, Jumat siang sudah hilang. Tapi, pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 WIB busa muncul kembali dan semakin lebih tebal hingga Sabtu sore kemarin.
“Berdasarkan hasil pengamatan petugas DLHK, kondisi air sungai sebelum melewati DAM Sumput normal dan tidak berbau. Bentuknya masih sama tidak ada perbedaan dan tidak ada bau menyengat. Bahkan warnanya juga masih sama dengan air sungai umumnya,” katanya.
Namun Minggu pagi ini gelembung busa berwana putih sudah tidak muncul di aliran sungai DAM Sumput. Pihak BBTKLPP Surabaya mengambil sampel air sungai, untuk mengecek kadar Power of Hydrogen (PH) air, kandungan bahan berbahaya dan beracun (B3) dalam air serta 32 parameter kandungan pada Peraturan Gubernur.
“Hari ini kami menelusuri pemicu timbulnya busa yang membuat resah warga Sidoarjo itu,” imbuh mantan Kepala Dinas PU Bina Marga dan Ciptq Karya ini.
Sedangkan petugas BBTKLPP Surabaya, Siska menjelaskan sampel air itu, akan diteliti dan hasilnya baru diketahui sekitar 14 hari kedepan. Pengambilan sampel ini, menindak lanjuti keresahan warga.
“Kami cek kandungan air Sungai DAM Sumput melalui uji lab. Ini untuk melihat PH nya berapa, ada zat-zat berbahaya atau tidak. Tidak lama mungkin 14 hari hasil uji lab bisa keluar sisi kimianya,” tegas Siska.
Sementara Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin yang akrab dipanggil Cak Nur menegaskan respon cepat Pemkab Sidoarjo bersama instansi terkait DLHK Sidoarjo bekerjasama dengan DLHK Prov Jatim dan BBTKLPP Surabaya untuk mengambil sampel agar segera diketahui penyebab air berbusa itu.
“Kalau busa itu disebabkan karena limbah pabrik, yang membuang limbah harus diberi tindakan. Tidak boleh membuang limbah sembarangan. Itu bahaya dan sudah ada undang-undang pidananya,” tandasnya. Wan/yan
- Berita5 tahun
Dirut PDAM Delta Tirta Sidoarjo Antara Permen PDAM dan PP BUMD, Bupati LSM LIRA Desak Bupati Sidoarjo Segera Rekrut Dirut Baru (5/habis)
- Pemerintahan5 tahun
7.232 Karyawan Pabrik di Sidoarjo Diberhentikan Massal, Akibat Wabah Corona
- Hukum & Kriminal5 tahun
Densus Geledah Rumah Terduga Teroris di Desa Ngaresrejo
- Hukum & Kriminal5 tahun
Joki Balap Liar Tewas Tabrak Truk Gandeng, Motor Hangus Terbakar
- Berita5 tahun
Seven Gab Sidoarjo Bongkar Mark Up Sembako Covid -19 Rp 4 M, Harusnya Diterima 135.572 Keluarga Pra Sejahtera (1/bersambung)
- Pendidikan4 tahun
Siswa MAIT Sukodono Tembus Maroko, PPTQ Darul Fikri Wisuda 165 Santri
- Pemerintahan5 tahun
Ratusan Jamaah Tarawih di Masjid Al Ikhlas Bluru Permai Sidoarjo, Jalani Rapid Test, 6 Orang Reaktif Covid-19
- Pemerintahan5 tahun
Operasi Pasar di Tengah Covid, Harga Gula Putih Tetap Selangit, Dilepas Bulog Rp 12.300 Dipasaran Rp 17.500 (1/bersambung)