Pemerintahan

Ratusan Ibu-Ibu Organisasi Wanita Dibekali Pencegahan Kenakalan Remaja

Diterbitkan

-

BEKALI - Ratusan ibu-ibu yang tergabung dalam anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Sidoarjo mendapat pembekalan dalam mencegah kenakalan remaja bersama Bakesbangpol Pemkab Sidoarjo di Fave Hotel Sidoarjo, Senin (2/12/2019)
BEKALI - Ratusan ibu-ibu yang tergabung dalam anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Sidoarjo mendapat pembekalan dalam mencegah kenakalan remaja bersama Bakesbangpol Pemkab Sidoarjo di Fave Hotel Sidoarjo, Senin (2/12/2019)

Memontum Sidoarjo – Ratusan ibu-ibu yang tergabung dalam anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Sidoarjo mendapatkan pembekalan dalam mencegah kenakalan remaja.

Pengetahuan ini disampaikan dalam Sosialisasi Peran Keluarga Dalam Mencegah Kenakalan Remaja yang diselenggarakan GOW Sidoarjo bersama Badan Kesatuan Bangsa Politik (Bakesbangpol) Pemkab Sidoarjo di Fave Hotel Sidoarjo, Senin (02/12/2019).

Tiga narasumber dihadirkan dalam acara itu. Diantaranya Wakasat Intel Kapolresta Sidoarjo, Iptu Warjiin, Kepala BNN Sidoarjo, AKBP Toni Sugiyanto serta Psikolog Klinis dan Forensik Layanan Psikologi Geofira Surabaya, Riza Wahyuni. Sosialisasi dibuka Bakesbangpol Pemkab Sidoarjo, Mulyawan.

Kepala Bakesbangpol Pemkab Sidoarjo, Mulyawan mengatakan saat ini remaja menjadi sorotan tajam mengenai prilaku. Hampir setiap hari berita terkait tindakan remaja yang kurang baik disuguhkan. Keluarga sebagai unit terkecil memiliki peran yang penting untuk mencegah. Karena keluarga memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan seorang anak.

Advertisement

“Dari keluarga seorang anak memperoleh proses pengasuhan dan perlindungan. Dalam keluarga seorang anak didik dibesarkan untuk pertama kalinya. Karena itu keluarga berkualitas perlu diwujudkan. Dalam keluarga berkualitas maka pola pengasuhan yang berkualitas akan menjadi konsep yang utama dengan memenuhi hak dan melindungi anak serta membangun komunikasi yang baik dalam keluarga,” katanya.

Mulyawan berharap keluarga berkualitas dapat terus ditingkatkan. Dengan begitu keluarga dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan baik dalam pemenuhan hak-hak anak. GOW Sidoarjo diharapkan menjadi salah satu organisasi yang akan mewujudkan keluarga yang berkualitas.

“Keluarga merupakan basis pendidikan bagi setiap orang dalam membentuk karakter yang baik,” ungkapnya.

Ketua GOW Sidoarjo, Ida Nur Ahmad Syaifuddin menyatakan melihat akhir-akhir ini fenomena kenakalan remaja semakin meluas. Pakar psikolog tidak pernah habis mengupas kenakalan remaja. Namun kenakalan remaja seperti sebuah lingkaran hitam yang tidak pernah putus. Selalu terjadi dari waktu ke waktu.

Advertisement

“Kami berharap ada solusi terbaik untuk menanganinya. Apabila tidak, akan mengakibatkan permasalahan yang semakin rumit. Kenakalan remaja merupakan masalah yang kompleks terjadi di berbagai kota di Indonesia. Permasalahan ini menjadi kegelisahan orang tua,” tegasnya.

Untuk itu melalui kegiatan ini, ibu-ibu GOW Sidoarjo diharapkan memiliki strategi mencegah kenakalan remaja. Strategi yang tepat dalam mendidik, membimbing dan membentengi anak-anak agar tidak terjerat arus kenakalan remaja disampaikan dalam kegiatan ini. Melalui sosialisasi ini diharapkan orang tua akan arif dan bijaksana dalam memecahkan permasalahan kenakalan remaja.

“Orangtua diharapkan tidak langsung menyalahkan maupun menghakimi atau menghukum pelaku kenakalan remaja tanpa mencari penyebab dan latar belakang prilakunya,” urainya.

Sementara Wakasat Intel Polresta Sidoarjo, Iptu Warjiin menegaskan ada beberapa macam bentuk-bentuk kenakalan remaja. Mulai dari tawuran, kebut-kebutan serta penyalahgunaan narkoba. Menonton konten-konten pornografi juga menjadi bagian dari kenakalan remaja saat ini. Dikatakannya ada fase kenakalan remaja. Yakni saat pubertas dan saat fase adolesensi.

Advertisement

“Kalau puber ini biasanya antara umur 12 sampai 17. Kalau yang adolesensi ini sekitar 17-30,” ungkapnya.

Selain itu, Warjiin memaparkan lingkungan keluarga sangat penting peranannya dalam mencegah kenakalan remaja. Salah satunya dengan pengawasan. Dirinya menilai pengawasan saat ini dapat dilakukan melalui Medsos. Ibu-ibu wali murid diharapkan membuat grup di Medsos untuk melakukan pengawasan.

“Grup itu juga melibatkan wali kelas untuk mengetahui perkembangan pembelajaran anaknya di sekolah. Selain itu, ibu-ibu juga diminta untuk mengikuti Medsos anak-anaknya. Dengan begitu orang tua bisa memantau aktivitas putra-putrinya yang diunggah di Medsos. Dengan adanya kemajuan teknologi ini, grup WA (whatsapp) ini dengan membuat grup itu. Mau tidak mau dikomunikasi terus dengan ibu-ibu yang lain,” tandasnya. Wan/yan

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas