Hukum & Kriminal
Sehari Sebelum Digerebek Densus, DS Dipantau, Istri Ngaku Busur Panah Tak Pernah Digunakan
Memontum Sidoarjo – Sehari sebelum ditangkap Densus 88 Mabes Polri, DS (39) warga RT 15, RW 03, Dusun Ngares, Desa Ngaresrejo, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo sudah dipantau pergerakannya. Namun, anggota tim Densus 88 Mabes Polri itu, hanya meminta izin Ketua RT setempat.
Ketua RT setempat M Fuad Hasan mengatakan sehari sebelum penangkapan DS ada petugas yang datang meminta izin untuk melakukan pemantauan warganya (DS). Hanya saja petugas itu mengatakan jika warganya itu sedang dalam kasus.
“Semalam habis Maghrib ada orang yang datang ke saya. Beliau bilang kalau dari Polda. Dia minta izin pemantauan ke salah satu warga saya karena ada kasus. Tapi, tidak berselang lama hanya beberapa menit orang itu,” terangnya, Selasa (14/4/2020).
Lebih jauh Fuad menjelaskan terduga DS bukan warga asli Dusu Ngares. Hanya saja terduga menikahi seorang perempuan kurang lebih 15 tahun lalu.
“DS menetap disini sekitar 15 tahun lalu karena menikahi anak H yang asli warga sini. DS orangnya tertutup. Kalau kerja bakti masih hadir, tapi kalau rapat RT tidak pernah ikut (datang),” paparnya.
Di tempat terpisah mertua DS yakni H mengakui DS bukan orang asli Ngares. DS tinggal bersama H karena menikahi putrinya itu.
“Kalau ini rumah saya. Dulu DS menikahi anak saya sekitar 2004. Sekarang punya 2 orang anak laki-laki,” ungkapnya.
Sementara istri DS yakni Ny N (38) mengakui ada penggeledahan di rumahnya sekitar pukul 11.00 WIB. Menurutnya yang dibawa petugas Densus 88 Mabes Polri diantaranya Panah bikinan sendiri.
“Karena tidak punya duit (duit) ya bikin sendiri, tapi karena ngak enak dipakai akhirnya beli. Saat bisa beli panah, tapi tidak punya uang untuk membeli busur panah. amakhirnya bikin busur panah sendiri. Tapi itu sudah lama banget nggak pernah dipakai,” katanya.
Selain itu, Ny N mengungkapnya petugas yang ikut melaksanakan penggeledahan cukup banyak. Hanya saja, waktu dirinya hendak mengambil foto penggeledahan tak diperbolehkan salah satu petugas yang ikut penggeledahan.
“Saat saya mau ambil foto katanya tidak boleh difoto,” jelas ibu 2 anak ini Sedangkan saat ditanya tempat kerja suaminya, Ny N menolak memberitahu PT tempat kerja suaminya itu.
“Kerjanya di Perak. Di bagian ekspor impor. Kalau PTnya saya nggak tau PT apa?,” pungkasnya. (ari/wan/yan)
- Berita5 tahun
Dirut PDAM Delta Tirta Sidoarjo Antara Permen PDAM dan PP BUMD, Bupati LSM LIRA Desak Bupati Sidoarjo Segera Rekrut Dirut Baru (5/habis)
- Pemerintahan5 tahun
7.232 Karyawan Pabrik di Sidoarjo Diberhentikan Massal, Akibat Wabah Corona
- Hukum & Kriminal5 tahun
Densus Geledah Rumah Terduga Teroris di Desa Ngaresrejo
- Hukum & Kriminal5 tahun
Joki Balap Liar Tewas Tabrak Truk Gandeng, Motor Hangus Terbakar
- Berita5 tahun
Seven Gab Sidoarjo Bongkar Mark Up Sembako Covid -19 Rp 4 M, Harusnya Diterima 135.572 Keluarga Pra Sejahtera (1/bersambung)
- Pendidikan4 tahun
Siswa MAIT Sukodono Tembus Maroko, PPTQ Darul Fikri Wisuda 165 Santri
- Pemerintahan5 tahun
Ratusan Jamaah Tarawih di Masjid Al Ikhlas Bluru Permai Sidoarjo, Jalani Rapid Test, 6 Orang Reaktif Covid-19
- Pemerintahan5 tahun
Operasi Pasar di Tengah Covid, Harga Gula Putih Tetap Selangit, Dilepas Bulog Rp 12.300 Dipasaran Rp 17.500 (1/bersambung)