Hukum & Kriminal

3 ABG Begal di Overpass Tol Jumputrejo, 1 Diringkus, 1 Buron

Diterbitkan

-

3 ABG Begal di Overpass Tol Jumputrejo, 1 Diringkus, 1 Buron

Memontum Sidoarjo – Ulah para begal yang beroperasi di Overpass Tol Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo berhasil dihentikan tim Unit Resmob, Satuan Reskrim Polresta Sidoarjo. Ini menyusul, tiga dari empat pelaku berhasil diringkus dalam pelariannya keluar kota.

Ketiga pelaku yang diringkus itu ternyata masih ABG (Anak Baru Gede) yaitu, AT alias Paimo (18), KGP alias Gege (17) dan DS alias Sam (17). Ketiganya warga Kecamatan Sukodono. Sedangkan seorang pelaku lainnya masih menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO).

Selain mengamankan ketiga pelaku yang masih dibawah umur, petugas juga menyita sejumlah barang bukti. Selain bukti hasil kejahatan juga sarana yang digunakan untuk melaksanakan aksi kejahatan.

“Sesuai perintah Kapolresta Sidoarjo perkara curanmor, pencurian dengan kekerasan (Curas) atau kejahatan jalanan menjadi atensi. Karena itu, kasus begal ini menjadi perhatian khusus Polresta Sidoarjo,” terang Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo AKP Ambuka Yudha, Senin (11/5/2020).

Advertisement

Lebih jauh, Ambuka memaparkan setelah memeriksa beberapa saksi, termasuk saksi korban, pihaknya langsung bergerak cepat untuk mengetahui identitas para pelaku. Bahkan anggota Unit Resmob langsung melakukan perburuan. Namun, para pelaku ternyata sudah kabur ke luar kota.

“Ketiga pelaku berhasil ditangkap di Jalan Raya Puri, Mojokerto tanpa perlawanan,” tegasnya.

Menurut Ambuka, selain mengamankan tiga pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya satu unit sepeda motor Yamaha Mio bernopol L 6742 BA beserta STNK (hasil kejahatan), satu unit sepeda motor Honda Beat bernopol W 4269 WT (sarana kejahatan).

“Saat kami tangkap para pelaku ini sudah sempat menjual motor korban seharga Rp 650.000,” ungkapnya.

Advertisement

Sementara berdasarkan hasil pemeriksaan para pelaku mengakui perbuatannya. Sedangkan motif para pelaku hanya ingin mengambil (memiliki) motor korban.

“Yang menjadi pertimbangan pelaku melakukan aksi kejahatannya karena melihat korbannya masih kecil. Itu yang menjadi salah satu faktor terjadinya aksi perampasan itu,” pungkasnya. Wan/yan

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas