Berita

Beri Bantuan Jaket Pelampung dan Masker, BHS Disambati Nelayan, 1000 Hektar Tambak Rusak Diterjang Rob

Diterbitkan

-

Beri Bantuan Jaket Pelampung dan Masker, BHS Disambati Nelayan, 1000 Hektar Tambak Rusak Diterjang Rob

Memontum Sidoarjo – Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) memberikan bantuan 25 life jacket (jaket pelampung) dan ratusan masker ke para nelayan di Desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Senin (20/04/2020).

Saat memberikan bantuan itu, BHS mendapatkan keluhan dari para nelayan baik nelayan tangkap maupun nelayan budidaya yang ada di ujung timur Sidoarjo. Para nelayan ini terutama mengeluhkan adanya kerusakan tambak hingga 1.000 hektar.

BANTUAN - Bacabup Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) menyerahkan bantuan 25 life jacket (jaket pelampung) dan ratusan masker kepada para nelayan di Desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Sidoarjo agar nelayan tetap sehat dan terhindar dari Covid-19, Senin (20/04/2020)

BANTUAN – Bacabup Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) menyerahkan bantuan 25 life jacket (jaket pelampung) dan ratusan masker kepada para nelayan di Desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Sidoarjo agar nelayan tetap sehat dan terhindar dari Covid-19, Senin (20/04/2020)

Kerusakan tambak sejak 7 sampai 10 tahun lalu hingga mangkrak sekarang ini lantaran tambak diterjang air laut pasang (rob). Kendati kerusakan sudah bertahun-tahun, akan tetapi tak kunjung ada perhatian Pemkab Sidoarjo agar tambak itu bisa digunakan untuk budidaya ikan kembali.

“Kerusakan seluruhnya dari ujung selatan sampai utara ada 1.000 karena diterjang rob. Rata-rata satu tambak seluas 3 sampai 4 hektar. Jadi ada 200 tambak yang sekarang rusak dan tak bisa digunakan. Tapi bertahun-tahun tak diperbaiki Pemkab Sidoarjo,” terang salah satu tokoh nelayan setempat, Rudi, Senin (20/4/2020).

Padahal, lanjut Rudi tidak semua petambak itu memiliki modal besar. Jika kerusakan tambak hanya diperbaiki petambak yang punya modal saja, maka kerusakan dari tambak yang dimiliki petambak yang kekurangan modal. Akhirnya semua tambak mengalami kerusakan diterjang rob itu.

Advertisement

“Kalau diperbaiki harus bersamaan agar tambak bisa difungsikan untuk budidaya. Anggarannya harus ada perbaikan dari pemerintah,” pintahnya.

Menanggapi keluhan para petambak di Desa Kalanganyar dan sekitarnya itu, BHS mengaku siap untuk merevitalisasi kerusakan tambak itu. Selain bakal memperhatikan nelayan tangkap, BHS juga bakal memperjuangkan nasib nelayan budidaya. Revitalisasi kerusakan tambak itu, agar ikon Sidoarjo sebagai penghasil bandeng dan uang bisa kembali berkembang, berdaya saing dan mengusai pasar ikan nasional.

“Kami akan menyiapkan satu ponton dan dua alat berat (bekho) untuk merevitalisasi kerusakan tambak itu. Tujuannya agar tambak bisa difungsikan dan hasil panen bandeng maupun udang kembali berjaya. Termasuk para nelayan tangkap bisa lebih produktif. Syukur-syukur pemerintah sekarang ini mau membangun agar meringankan beban nelayan sekarang ini,” tegas BHS seusai menyerahkan bantuan 25 life jacket (jaket pelampung) dan ratusan masker ke para nelayan dan petambak di Desa Kalang anyar, Kecamatan Sedati, Sidoarjo.

Bagi mantan anggota DPR RI ini, tidak hanya nelayan budidaya yang bakal diperhatikannya. Akan tetapi nelayan tangkap juga akan diperhatikan keselamatannya termasuk soal ikan hasil tangkapannya agar bisa diolah kembali. Salah satunya membangun UMKM pengelolaan ikan hasil tangkapan dan memberikan bantuan Cool Storage (mesin pendingin ikan) agar bisa bertahan lama.

Advertisement

“Tujuannya agar saat tidak musim ikan tertentu stok ikan tetap ada. Selain itu harga ikan tetap bisa stabil dan tinggi. Semua Tempat Penampungan Ikan (TPI) bakal kami beri bantuan Cool Storage itu dan keterampilan mengelolah ikan hasil tangkapan agar menjadi makanan olahan lainnya,” paparnya.

Sementar Ketua DPD Partai Golkar Sidoarjo, Warih Andono menegaskan hampir seperempat wilayah Sidoarjo masuk area tambak dan perikanan. Terutama ada yang diujung timur. Yakni mulai Kecamatan Waru, Sedati, Buduran, Candi, Tanggulangi, dan Kecamatan Jabon. Karena itu, Sidoarjo punya ikon bandeng dan udang itu.

“Jadi ikon itu harus dipertahankan dan tidak boleh punah. Caranya petani tambak dan nelayan nasibnya harus diperhatikan dan jangan sampai tersisih karena nelayan ada di seperempat wilayah Sidoarjo itu. Kalau Pak BHS jadi bupati saya yakin akan banyak inovasinya. Termasuk adanya koperasi nelayan yang mengurus masalah bantuan keuangan, pengelolaan ikan serta pemasarannya,” tandas Ketua Fraksi Golkar DPRD Sidoarjo ini. Wan/yan

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas