Berita

BHS Bakal Kembangkan Kampung Kupang Balongdowo Jadi Wisata Bahari dan Pasar Apung

Diterbitkan

-

DIALOG - Bacabup Bambang Haryo Soekartono (BHS) berdialog dengan para produsen kupang, petis dan krupuk kupang di Desa Balongdowo, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Kamis (25/6/2020)
DIALOG - Bacabup Bambang Haryo Soekartono (BHS) berdialog dengan para produsen kupang, petis dan krupuk kupang di Desa Balongdowo, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Kamis (25/6/2020)

Memontum Sidoarjo – Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS) bakal mengembangkan wisata bahari dan pasar apung (floating market) di Kampung Kupang, Desa Balongdowo, Kecamatan Candi, Sidoarjo. Program ini, untuk mengangkat kembali makanan khas Sidoarjo kupang, petis, krupuk kupang serta makanan lainnya yang berbahan baku utama kupang agar menjadi ikon Sidoarjo, selain udang dan bandeng.

Melalui konsep wisata bahari itu, juga bakal mengembangkan lagi budaya nyadran (petik laut). Selain itu, bakal menghidupkan perekonomian warga di sekitar Kampung Kupang itu.

“Permintaan warga yang sangat masuk akal. Desa Balongdowo bakal dijadikan Kampung Kupang. Asal-usul kupang yang dijual di Sidoarjo dari sini. Apalagi, kupang mengandung gizi luar biasa. Mulai protein, zat besi, kalsium, kalium, silenium, vitamin C dan A. Kalau dijadikan ikon bisa menjadikan rakyat Sidoarjo cerdas,” ujar Bambang Haryo Soekartono kepada Memo X, Kamis (25/06/2020).

Tidak hanya itu, lanjut BHS jika kupang bisa menjadi ikon Sidoarjo maka juga bakal bisa menurunkan angka stunting yang selama ini Sidoarjo tergolong masih, angkanya masih tertinggi di Jatim. Apalagi, dipadukan dengan program gemar makan ikan gratis.

Advertisement

“Kami yakin program itu akan mampu mengentaskan generasi stunting di Sidoarjo,” imbuhnya.

Bagi mantan anggota DPR RI periode 2014 – 2019 ini, yang bisa dikembangkan dari Kampung Kupang adalah wisata bahari yang akan dikemas dengan program pasar apung (floating market). Selain itu juga bakal menghidupkan kembali budaya nyadran (petik laut). Bagi BHS untuk menikmati pasar apung tidak perlu ke Thailand atau ke Kalimantan. Akan tetapi, cukup datang ke Kampung Kupang.

“Kami akan normalisasi Sungai Balongdowo untuk mewujudkan wisata floating market. Jadi tidak perlu ke Tailhand. Tidak perlu keluar negeri, tapi cukup di Sisoarjo yakni di Sungai Balongdowo,” tegasnya.

Untuk mendukung program itu, Alumnus ITS Surabaya ini juga bakal memghidupkan kembali Tari Yuk Kupang. Rencananya bakal digelar dengan menghadirkan sekitar 7.000 penari. Hal ini sekaligus untuk memecahkan Musium Rekor Indonesia (MURI).

Advertisement

“Kalau saya diamanahi menjadi Bupati Sidoarjo, insyaallah semua akan direalisasikan. Karena banyak potensi di Kampung Kupang Balongdowo ini,” paparnya.

Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Balongdowo, Suparlan berharap support Bacabup Bambang Haryo Soekartono untuk mewujudkan wisata bahari itu. Menurut wisata bahari dengan sajian makanan khas kupang bakal mampu mengangkat nasib 550 Kepala Keluarga (KK) produsen kupang di Balongdowo. Selain itu, juga bakal menghidupkan kembali budaya Nyadran (petik laut) yang memiliki sejarah kuat dan asal muasalnya.

“Tujuan kami mengajukan Kampung Kupang menjadi wisata bahari ini agar sungai di Sidoarjo menjadi bersih. Normalisasi sungai berjalan dan tidak ada hambatan atau pendangkalan sungai yang bisa memicu banjir. Semoga program wisata bahari dan pasar apung itu bisa direalisasikan Pak BHS saat memimpin Sidoarjo,” tandasnya. Wan/yan

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas