Pemerintahan

BPBD Sidoarjo Siagakan 200 Personil Tanggap Bencana

Diterbitkan

-

APEL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sidoarjo menyiagakan 200 personil tanggap bencana dalam Apel Siaga Tanggap Bencana yang dipimpin Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah di Alun-alun Sidoarjo, Rabu (4/12/2019)
APEL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sidoarjo menyiagakan 200 personil tanggap bencana dalam Apel Siaga Tanggap Bencana yang dipimpin Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah di Alun-alun Sidoarjo, Rabu (4/12/2019)

Memontum Sidoarjo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sidoarjo menyiagakan 200 personil tanggap bencana. Apel Siaga Tanggap Bencana ini dipimpin Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah di Alun-alun Sidoarjo, Rabu (4/12/2019).

Dalam apel siaga itu, sejumlah kendaraan operasional penanganan bencana juga ikut digelar di Alun-alun.

Apel ini digelar dalam rangka memberikan pengarahan sesuai prediksi BMKG Juanda. Diprediksi musim hujan terjadi bulan desember. Sejumlah titik rawan bencana sudah diantisipasi BPBD Pemkab Sidoarjo.

“Berdasarkan datanya, selama kurun waktu Tahun 2019 telah terjadi 10 kali puting beliung. Daerah yang rawan diantaranya Kecamatan Sedati, Kecamatan Waru, dan Kecamatan Tulangan,” terang Kepala BPBD Pemkab Sidoarjo, Dwijo Prawito, Rabu (04/12/2019).

Advertisement

Lebih jauh, Dwijo menguraikan untuk daerah yang rawan banjir, diantaranya Kecamatan Jabon, Kecamatan Porong, Kecamatan Waru dan Kecamatan Kota.

“Karena itu, kami siagakan 200 personil menghadapi musim hujan yang diprediksi BMKG terjadi mulai bulan desember ini. Kami akan mengecek lagi seluruh kendaraan yang akan dipakai untuk tanggap bencana,” imbuhnya.

Bagi Dwijo bencana kebakaran sepanjang tahun 2019 telah terjadi sekitar 450 kali. Saat ini BPBD Pemkab Sidoarjo sudah membangun pos Damkar di 6 kecamatan.

“Targetnya 18 kecamatan memiliki Posko Damkar,” tegasnya.

Advertisement

Sementara Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah mengajak semua pihak baik institusi pemerintah, swasta, seluruh jajaran keamanan, kesehatan dan instansi terkait lainnya, untuk merapatkan barisan. Hal ini untuk meningkatkan koordinasi secara terencana, terpadu, dan berkesinambungan dengan semangat jiwa gotong-royong.

“Kesiapsiagaan personil dan kendaraan operasional tanggap bencana merupakan bagian dari upaya memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman dan dampak bencana yang akan terjadi,” tandasnya. Wan/yan

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas