Hukum & Kriminal

Carut-Marut Pengadaan Buku DAK – BOS SD Sidoarjo, Owner CV Adi Perkasa Tolak Disebut Monopoli Penjualan (4/bersambung)

Diterbitkan

-

MENUNGGU RENOVASI : Walau pemerintah pusat menyediakan anggaran Rp 2,6 untuk perbaikan rumah dinas guru SDN lewat DAK namun kondisi rumah dinas guru SDN Kemantren I Kecamatan Tulangan belum tersentuh perbaikan. (par)

 

Pengadaan buku perpustakaan dengan sumber dana DAK (Dana Alokasi Kusus) BOS (Bantuan Operasional Sekolah) ternyata menjadi rebutan puluhan penerbit. Persaingan itu tejadi karena penjualan buku ini menawarkan keuntungan yang menggiurkan ……..

 

Memontum Sidoarjo – Dengan persaingan itu akhirnya terjadi obral diskon. Akibatnya mereka hanya mengejar oplah penjualan tanpa memperhatikan Surat Edaran Mendiknas nomor 2942/D/PB/2019 tentang pembelian buku teks dan non teks melalui dana BOS tahun anggaran 2019.

Faktanya tak sedikit buku perpus yang dikirim tanpa pengesahan Pusba (Pusat Bahasa) dan Pusbook ( Pusat penjualan Buku ).Padahal harusnya di halaman paling belakang distempel Pusba dan Pusbook.

Advertisement

Inilah yang sekarang sedang ditelusuri aparat penegak hukum karena pengadaan buku ini melanggar Permendiknas Nomor 4 tahun 2019 tentang petunjuk teknis penggunaan DAK –BOS tahun 2019.

Baca : Carut-Marut Pengadaan Buku DAK SD Sidoarjo, Dikondisikan dari Kantor PGRI dan SDN Pucang (1/bersambung)

Kini, penjualan buku perpusatakan sudah hampir merata dilakukan di 18 Kecamatan Kabupaten Sidoajo. Hanya beberapa kecamatan di wilayah Sidoarjo barat saja yang belum disentuh distributor buku perpus.

Seperti di SDN Kemuning Kecamatan Tarik. Salah satu guru perpus di sekolah setempat menyebut hingga kini belum dilaksanakan pengadaan buku perpus. “ Sekolah baru saja menerima buku LKS,” katanya.

Advertisement

Baca : Carut-Marut Pengadaan Buku DAK – BOS SD Sidoarjo, Pengadaan Tinggalkan Kepala Dinas Pendidikan (2/bersambung)

Hal sama juga dikatakan Sugiono Kasek SDN Tangggul Kecamatan Wonoayu. Menurutnya hingga kini di sekolah yang dipimpinya belum dilakukan pembelian buku dengan sumber DAK-BOS tahun 2019.

Kondisi ini bertolak belakang dengan yang terjadi di wilayah Sidoarjo bagian timur dan tengah. Riyanto yang disebut-sebut mendapat rekom penjualan buku perpus menampik tudingan itu.

Baca Juga : Carut-Marut Pengadaan Buku DAK – BOS SD Kabupaten Sidoarjo, Belanja Buku Perpustakaan hanya Kejar Diskon (3/bersambung)

Advertisement

Menurutnya penjualan buku perpus di Sidoarjo dilakukan secara fair dilakukan oleh puluhan penerbit/distributor. Mereka adalah penerbit Mas Medis PT Intan Pariwara, PT JP CV Media Tama PT Tiga Serangkai CV Gema Nusa, CV Dua Tujuh , PT Erlangga, Pak Samsul Waru dan banyak lagi yang lainya. “ Saya nggak mengenal semuanya mas,” tutupnya. (ari/fan/yan)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas