Pemerintahan

Gandeng Arzeti, Kemenkes Sosialisasi Penerapan Protokol Kesehatan Covid-19 di Ponpes Tulangan

Diterbitkan

-

SOSIALISASI - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama anggota Komisi IX DPR RI menggelar sosialisasi pencegahan Covid-19 di Pondok Pesantren An-Nafi'iyah, Desa Kenongo, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, Senin (10/08/2020)
SOSIALISASI - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama anggota Komisi IX DPR RI menggelar sosialisasi pencegahan Covid-19 di Pondok Pesantren An-Nafi'iyah, Desa Kenongo, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, Senin (10/08/2020)

Memontum Sidoarjo – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama anggota Komisi IX DPR RI menggelar sosialisasi pencegahan Covid-19 di Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nafi’iyah Desa Kenongo, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, Senin (10/08). Sosialisasi ini untuk membendung penyebaran Covid-19 masuk lingkungan Ponpes.

Kegiatan ini dihadiri anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina dan Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin. Selain sosialisasi, Kemenkes RI serta Komisi IX DPR RI memberikan beberapa bantuan. Diantaranya sarana cuci tangan 3 unit, thermogun 2 unit serta goodie bag. Kemenkes RI bakal membagikan 1.234 buah goodie bag di setiap tempat sosialisasi. Sosialisasi Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 ini mulai tanggal 9 sampai 11 Agustus 2020 di berbagai tempat.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan lembar komitmen penerapan protokol kesehatan dalam berbagai adaptasi kebiasaan baru. Penandatangan dimulai Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin dilanjutkan anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina, perwakilan Kemenkes RI dr Wisnu Trianggono, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur serta Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo dan Camat Tulangan.

Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin menyambut sosialisasi ini. Acara ini akan memberikan gambaran ke masyarakat pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Pemkab Sidoarjo sendiri sudah melakukan upaya maksimal atas pencegahan penyebaran Covid-19. Salah satunya dilakukan di desa-desa dengan membentuk dan menginisiasi berdirinya kampung tangguh.

Advertisement

“Edukasi dan filterisasi pencegahan penyebaran Covid-19 maupun upaya promotif, preventif dan kuratif dilakukan kampung tangguh untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Saat ini sudah ada 90 kampung tangguh. Ini menjadi ujung tombak Pemkab Sidoarjo memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini,” ujarnya.

Cak Nur menilai memutus mata rantai penyebaran Covid-19 tidak hanya dilakukan di desa-desa. Pemkab Sidoarjo juga menyasar sejumlah industri. Ini dibuktikan dengan dicanangkannya beberapa industri sebagai industri tangguh melawan Covid-19. Begitu pula dengan pasar. Label pasar tangguh sudah tersemat di pasar yang ada di Sidoarjo.

“Kali ini, kami melihat penerapan protokol kesehatan di Ponpes. Label Ponpes Tangguh dapat disematkan di Ponpes An-Nafi’iyah setelah kami melihat keadaan secara faktual (penerapan protokol kesehatan) bagus dan ini yang kami inginkan,” imbuhnya.

Cak Nur menjelaskan menghadapi pandemi Covid-19 tidak boleh diam. Apalagi pasrah terhadap keadaan. Masyarakat harus berusaha mencegah penyebaran Covid-19. Seperti mematuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Saat ini, kondisi Kabupaten Sidoarjo sudah berada di zona orange. Namun masyarakat diharapkan tidak euphoria atau bergembira dahulu karena penyebaran Covid-19 masih mengancam.

Advertisement

“Kami berharap semua pihak disiplin menerapkan protokol kesehatan. Seperti yang dilakukan Ponpes An-Nafi’iyah. Selama vaksin Covid-19 belum ditemukan kita harus rela menerapkan protokol kesehatan dalam rangka melindungi sesama manusia,” pintanya.

Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina memaparkan pandemi Covid-19 tidak bisa diprediksi kapan selesai. Mau tidak mau masyarakat harus berdampingan dengan virus Corona. “Karena itu, protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 harus diterapkan masyarakat,” paparnya.

Sementara Perwakilan Kemenkea RI, dr Wisnu Trianggono menegaskan Kemenkes RI bersama Komisi IX DPR RI terus mengajak masyarakat menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Penerapan protokol kesehatan sebagai adaptasi kebiasaan baru dalam kehidupan sehari-hari. Seperti jaga jarak, cuci tangan, memakai masker diharapkan menjadi standar baru menjalani kehidupan sehari-hari. Hal ini diharapkan dilakukan masyarakat dimana saja. Seperti yang dilakukan di Ponpes An-Nafi’iyah Kenongo.

“Kami bersyukur Ponpes An-Nafi’iyah ini termasuk pondok pesantren percontohan dan pondok pesantren sehat yang menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas pembelajaran,” tandasnya. (wan/ono)

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas