Pemerintahan

Kematian Ibu dan Bayi Menurun, Menkes RI Apresiasi Sistem Layanan RSUD Sidoarjo

Diterbitkan

-

KUNJUNGAN - Menteri Kesehatan RI, dr Terawan Agus Putranto didampingi Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah dan Dirut RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan mengunjungi sejumlah layanan termasuk layanan sistem penanganan ibu melahirkan, Jumat (13/12/2019)
KUNJUNGAN - Menteri Kesehatan RI, dr Terawan Agus Putranto didampingi Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah dan Dirut RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan mengunjungi sejumlah layanan termasuk layanan sistem penanganan ibu melahirkan, Jumat (13/12/2019)

Memontum Sidoarjo – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo menjadi rumah sakit pertama di Jawa Timur yang dikunjungi Menteri Kesehatan (Menkes) RI, dr Terawan Agus Putranto. Dalam kunjungan ke RSUD Sidoarjo ini, jenderal purnawirawan TNI ini melihat langsung sistem penanganan ibu melahirkan. Terawan menilai sistem pelayanan ibu melahirkan berhasil menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Sidoarjo.

Selain itu, Menkes juga melihat langsung lingkungan Rumah Sakit tipe B Pendidikan yang baru ditetapkan Kementerian Kesehatan RI sebagai RSUD Ramah Lingkungan (Green Hospital) saat peringatan Hari Kesehatan Nasional beberapa waktu lalu.

Sedangkan tempat pertama yang dituju Terawan adalah ruang Public Service Center (PSC 119). Dari ruangan PSC ini pasien yang membutuhkan penanganan bersifat emergency bisa diketahui dan direspon dengan cepat. Termasuk penanganan ibu melahirkan dalam kondisi darurat yang membutuhkan tindakan penanganan cepat.

Usai melihat langsung sistem penanganan ibu melahirkan, Terawan mengaku bangga dan mendukung langkah RSUD Sidoarjo dalam memberikan layanan. Apalagi, bisa mencegah kematian ibu saat melahirkan.

Advertisement

“Menurunkan kematian ibu dan bayi itu tujuan nasional. Istilahnya ngalap berkah. Artinya setiap yang dikerjakan ini pasti diridhoi dan diberkahi Yang Maha Kuasa. Karena yang dilakukan berjuang dan menjaga kehidupan. Saya bangga dan saya mendukung program RSUD Sidoarjo,” kata Menkes, dr Terawan Agus Putranto kepada Memo X, Jumat (13/12/2019).

Salah satu perhatian Menkes, dr Terawan adalah ruang Public Service Center 119 yang berada di lantai II gedung Instalasi Gawa Darurat (IGD). Di ruang PSC ini penanganan ibu melahirkan bisa dipantau, terintegrasi dengan 10 Puskesmas yang tersebar di wilayah Sidoarjo.

“Proses penanganan pada ibu yang melahirkan bisa lebih cepat dan tepat sasaran,” tegasnya.

Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah merasa senang atas kunjungan Menkes RI ke RSUD Sidoarjo itu. Apalagi RSUD Sidoarjo merupakan rumah sakit pertama di Jawa Timur yang mendapat kunjungan langsung dari Menkes RI ini.

Advertisement

“Peningkatan mutu dan kecepatan layanan menjadi perioritas RSUD Sidoarjo. Kami berharap angka kematian ibu dan bayi di Sidoarjo dari tahun ke tahun terus menurun,” pintahnya.

Sementara Direktur RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan menegaskan untuk mencegah kasus kematian ibu dan bayi, RSUD Sidoarjo mengembangkan program aplikasi Simaneis (Sidoarjo Maternal dan Neonatal Emergency SMS Gateway). Program ini terintegrasi dengan aplikasi Si Cantik. Aplikasi Si Cantik (Sidoarjo mencegah kematian ibu dan bayi). Aplikasi ini dikembangkan Dinas Kesehatan Pemkab Sidoarjo yang berfungsi untuk merekam data ibu hamil.

“Integrasi kedua program ini berhasil membantu proses penanganan pasien ibu melahirkan dengan cepat dan tepat. Sehingga kasus kematian ibu dan bayi saat melahirkan di wilayah Sidoarjo menurun,” ungkapnya.

Selain itu, Atok memaparkan tahun 2018 lalu, angka kematian ibu dan bayi ada 20 kasus. Tahun ini turun menjadi 17 kasus dari target 23 kasus. Dari 17 kasus kematian ini kondisi pasien sebelumnya sudah sakit komplikasi, seperti gagal ginjal, TBC dan HIV.

Advertisement

“Setiap ada laporan yang bersifat emergency dan membutuhkan rujukan, petugas PSC segera merespon dengan memberikan bantuan ambulance yang terdekat dengan lokasi. Jika ada kejadian emergency ada tanda bunyi sirine. Dalam hitungan menit bahkan detik sudah bisa ditangani karena sistemnya online,” urainya.

Sementara itu, Atok menegaskan sebagai rumah sakit pemerintah dengan fasilitas 725 kamar tidur, layanan BPJS Kesehatan menjadi perioritas utama RSUD Sidoarjo.

“Peruntukan bagi pasien BPJS Kesehatan mencapai 85 persen dari jumlah kamar yang tersedia,” tandasnya. Wan/yan

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas