Kabar Desa
Minim Pasokan Air, Petani Jemirahan Terancan Gagal Panen
Memontum Sidoarjo – Puluhan hektar sawah milik para petani Desa Jemirahan, Kecamatan Jabon terancam gagal panen. Hal ini disebabkan minimnya pasokan air hingga tidak mencukupi kebutuhan tanam padi masa pertumbuhan.
Dengan kondisi seperti itu, terpaksa petani secara swadaya melakukan pengemboran, dan menfaatkan sumber mata air dari Program Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Namun dari berbagai upaya yang dilakukan para petani, untuk mencukupi kebutuhan mengairi sawah tidak maksimal. Akibatnya di beberapa lahan mengalami kekeringan bahkan terlihat tanahnya reta-retak, Selasa (04/08/2020) siang.
Kepala Desa Jemirahan, H. Khoiruth Tholab ditemui Memo X mengatakan saat ini sawah milik petani benar-benar membutuhkan pasokan air. “Kami selaku Pemerintah Desa Jemirahan, terus berupaya untuk mendapatkan air tetapi hasilnya tidak maksimal sesuai harapan para petani,” ucapnya.
Lebih lanjut Khoiruth Tholab mengatakan, menurut catatanya lahan sawah berada di belahan utara itu luasnya mencapai 14 hektar. Sedangkan lahan sawah berada di selatan kantor desa, luasnya mencapai 50 hektar.
Dengan luasan itu, ada 4 titik lokasi pengemboran, diantaranya 3 titik hasil dari swadaya masyarakat, 1 titik mengunakan anggaran APBDes, dan 1 titik pemanfaatan sumber dari Pamsimas.
Masing-masing titik, dengan menggunakan pipa paralon berukuran 6 Dim hasilnya tetap tidak maksimal. Padahal kedalaman pengeboran itu, mencapai 40 meter hingga 60 meter.
“Jika dibiarkan, lahan sawah itu mengalami kekeringan, selain itu tanaman padi lama-kelamaan akan mati dan gagal panen. Sementara pengeboran sumur per-titik, untuk medapatkan air biaya nya Rp 8 juta. Itu belum fasilitas lainnya . Saat ini petani membutuhkan dua unit diesel pompa air, namun biaya terlalu besar mana mungkin Pemdes Jemirahan dapat merealisasikan keluhan para petani,” ungkap Khoiruth Tholab.
Atas kebutuhan itu, Pemerintah Desa Jemirahan, berharap kepada instansi terkait di Kabupaten Sidoarjo segera merealisasikan bantuan yang dibutuhkan para petani. Dengan kebutuhan itu petani akan terfasilitasi untuk mendapatkan pasokan air. Sehingga kedepan ketahanan pangan sesuai apa yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat, tetap terjaga dan tercukupi.
“Kalau kekurangan air petani tidak bisa berbuat apa-apa, hanya kerugian yang menunggu petani,” pungkas Khoiruth Tholab. (gus/syn)
- Berita5 tahun
Dirut PDAM Delta Tirta Sidoarjo Antara Permen PDAM dan PP BUMD, Bupati LSM LIRA Desak Bupati Sidoarjo Segera Rekrut Dirut Baru (5/habis)
- Pemerintahan5 tahun
7.232 Karyawan Pabrik di Sidoarjo Diberhentikan Massal, Akibat Wabah Corona
- Hukum & Kriminal5 tahun
Densus Geledah Rumah Terduga Teroris di Desa Ngaresrejo
- Hukum & Kriminal5 tahun
Joki Balap Liar Tewas Tabrak Truk Gandeng, Motor Hangus Terbakar
- Berita5 tahun
Seven Gab Sidoarjo Bongkar Mark Up Sembako Covid -19 Rp 4 M, Harusnya Diterima 135.572 Keluarga Pra Sejahtera (1/bersambung)
- Pendidikan4 tahun
Siswa MAIT Sukodono Tembus Maroko, PPTQ Darul Fikri Wisuda 165 Santri
- Pemerintahan5 tahun
Ratusan Jamaah Tarawih di Masjid Al Ikhlas Bluru Permai Sidoarjo, Jalani Rapid Test, 6 Orang Reaktif Covid-19
- Pemerintahan5 tahun
Operasi Pasar di Tengah Covid, Harga Gula Putih Tetap Selangit, Dilepas Bulog Rp 12.300 Dipasaran Rp 17.500 (1/bersambung)