Pemerintahan

Operasi Pasar di Tengah Covid, Harga Gula Putih Tetap Selangit, Kasub Bulog Surabaya Utara : OP Sekali Langsung Dihentikan Polisi (2/bersambung)

Diterbitkan

-

Memontum Sidoarjo – Mendapat laporan harga kebutuhan pokok merambat naik, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa turun langsung ke sejumlah pasar tradisional di wilayah Jatim mengecek harga kebutuhan pokok yang terus melejit. Salah satu pasar yang dikunjungi adalah Pasar Desa Ngaban, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Sabtu (18/1/2020).

Didampingi Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, Gubernur Jatim melayani langsung masyarakat yang membeli sembako murah di Pasar Desa Ngaban, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo itu. Operasi pasar menstabilkan harga sembako, terutama harga gula dan beras ini digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Propinsi Jatim, Bulog Divisi Regional Jatim dan PTPN X Jatim.

JUALAN - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa didampingi Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin melayani warga yang membeli beras dan gula di Pasar Ngaban, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Sabtu (18/01/2020). (wan)

JUALAN – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa didampingi Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin melayani warga yang membeli beras dan gula di Pasar Ngaban, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Sabtu (18/01/2020). (wan)

Saat ini, harga di pasaran untuk beras premium dijual pedagang masih berkisar Rp 11.000 – 12.000 per kilogram, dalam operasi pasar itu beras dengan kualitas yang sama dijual lebih murah dengan harga Rp 10.300 per kilogram. Harga untuk gula pasir kemasan 1 kilogram dijual seharga Rp 11.500. Sedangkan harga gula pasir di pasaran masih cukup tinggi yakni Rp 14.000 per kilogram.

Pada kesempatan itu , Khofifah mengingatkan jika ditemukan adanya pelanggaran, misal penimbunan stok beras dan gula di lapangan yang menjadi penyebab naiknya harga beras dan gula maka Pemprov Jatim akan memberikan perintah kepada Satgas Pangan untuk menindak tegas.

Namun ancaman dari orang nomor satu di Jatim tak mempan. Buktinya setelah melakukan sidak harga kebutuhan pokok justru merambat naik. Ketika itu jika gula di pasar Ngaban seharga Rp 14.000, kini merangkak menjadi Rp 17.500.

Advertisement

Menanggapi terus merangkaknya harga gula di pasaran Kasub Bulog Surabaya Utara Heriswan mengaku tak bisa berbuat banyak. Pasalnya pernah sekali melakukan OP di Desa Kemantren besoknya ada perintah tidak boleh dilanjutkan lagi.

Dikatakan Heriswan, ketika melakukan OP di Desa Kemantren Kecamatan Buduran warga dibatasi per orang membeli 2 Kg. “ Ketika itu kami ijin ke Polsek dan Babinkamtibmas ikut mengawal OP gula hingga selesai,” katanya.

Setelah itu, seiring dengan terbitnya Maklumat Kapolri maka OP dihentikan. “ Jadi setelah itu tak ada lagi OP pasar gula . Baik itu yang dilakukan Divre Jatim maupun Sub Bulog Surabaya Utara,” katanya.

Oleh sebab itu jika ditemukan ada toko yang menjual gula OP bisa jadi itu bukan Bulog yang melaksanakan. Seperti yang dlakukan rombongan Gubernur Jatim yang melaksanakan OP di Pasar Ngaban Kecamatan Tanggulangin beberapa waktu yang lalu.

Advertisement

Dalam sidak yang dilaksanakan Gubernur Jatim instansi terkait menjual sembilan bahan kebutuhan pokok. “ Kami dari Bulog kebagian menjual beras, sedangkan gula yang menjual PTPN,” ungkapnya. (ari/fan/yan)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas