Berita
Operasi Pasar di Tengah Covid, Harga Gula Putih Tetap Selangit, LSM WAR Sidoarjo Ancam Lapor Polisi (4/habis)
Memontum Sidoarjo – Gonjang ganjing harga gula yang tidak jelas kapan ujung pangkalnya, membuat LSM Wadah Aspirasi Masyarakat (WAR) Sidoarjo menggiring polemik ini menuju meja aparat penegak hukum. Pasalnya dari sisi harga dan mekanisme pasar hingga gula melonjak naik di tengah wabah corona, tidak jelas siapa yang harus bertanggung jawab. Kasub Bulog Surabaya Utara Heriswan menyatakan jika selama ini Bulog tidak pernah melakukan Operasi Pasar (OP).
Kalau ada kegiatan OP gula putih itu dilakukan bukan dilakukan Bulog. Seperti dalam sidak yang dilaksanakan Gubernur Jatim instansi terkait menjual sembilan bahan kebutuhan pokok di pasar Desa Ngaban Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo. “ Kami dari Bulog kebagian menjual beras, sedangkan gula yang menjual PTPN,” ungkapnya.
Pernyataan itu ditanggapi Sekertaris LSM WAR Sidoarjo Zainal Abidin. Menurutnya terlepas itu dilakukan Bulog atau PTPN yang jelas kedua lembaga ini merupakan kepanjangan tangan dan telah diberi kewenangan oleh pemerintah untuk mengendalikan harga gula. “ Kami akan meluruskan ada mekanisme yang membingungkan masyarakat,” katanya.
Misalnya soal harga gula OP. Ketika Bulog Divre V Jatim menggelar pasar murah gula bersubsidi atau biasa disebut OP itu dipatok dengan harga Rp 10.500 tetapi oleh Bulog Surabaya Utara dikatakan Rp 12.500.” Selisih harga ini akan kami telusuri,” katanya.
LSM WAR, lanjut Zainal juga menelusuri mekanisms siapa saja rekanan yang diajak Bulog melakukan OP gula. Pasalnya bebarapa kali OP digelar hanya rekanan itu-itu saja yang diajak. “ Di Sidoarjo kami menemukan ada 2 toko yang sering melaksanakan OP gula,” katanya.
Tapi dari 2 toko itu tidak ada yang mengontrol apakah betul gula bersubsidi dijual dengan patokan harga maksimal yang telah diatur oleh Bulog.” Penjualan dilakukan dengan menunjukan KTP Sidoarjo. Satu orang boleh membeli 1 Kg,” katanya.
Karena tidak ada yang mengontrol, penjualan itu hanya dilakukan beberapa jam. Setelah itu dipasang tulisan gula bersubsidi habis. Seperti yang dilakukan salah satu toko di pusat perbelanjaan Sidoarjo kota. Termasuk juga penjual gula OP di Pasar Larangan.
Hal itu terkuak ketika tim investigasi LSM WAR melakukan investigasi dengan membeli gula putih di Pasar Larangan dan Sidoarjo Kota. “ Kami terkejut ketika membeli gula disalah satu toko. Disitu disebut jika gula OP habis. Dengan terpaksa membeli 2 Kg dengan harga Rp 35.000,” tutupnya. (ari/fan/yan)
- Berita5 tahun
Dirut PDAM Delta Tirta Sidoarjo Antara Permen PDAM dan PP BUMD, Bupati LSM LIRA Desak Bupati Sidoarjo Segera Rekrut Dirut Baru (5/habis)
- Pemerintahan5 tahun
7.232 Karyawan Pabrik di Sidoarjo Diberhentikan Massal, Akibat Wabah Corona
- Hukum & Kriminal5 tahun
Densus Geledah Rumah Terduga Teroris di Desa Ngaresrejo
- Hukum & Kriminal5 tahun
Joki Balap Liar Tewas Tabrak Truk Gandeng, Motor Hangus Terbakar
- Berita5 tahun
Seven Gab Sidoarjo Bongkar Mark Up Sembako Covid -19 Rp 4 M, Harusnya Diterima 135.572 Keluarga Pra Sejahtera (1/bersambung)
- Pendidikan4 tahun
Siswa MAIT Sukodono Tembus Maroko, PPTQ Darul Fikri Wisuda 165 Santri
- Pemerintahan5 tahun
Ratusan Jamaah Tarawih di Masjid Al Ikhlas Bluru Permai Sidoarjo, Jalani Rapid Test, 6 Orang Reaktif Covid-19
- Pemerintahan5 tahun
Operasi Pasar di Tengah Covid, Harga Gula Putih Tetap Selangit, Dilepas Bulog Rp 12.300 Dipasaran Rp 17.500 (1/bersambung)