Pemerintahan

Operasi Pasar di Tengah Covid, Harga Gula Putih Tetap Selangit, Stok Gula Kosong, Bulog Surabaya Utara Simpan 138 Ribu Ton Beras Impor (3/bersambung)

Diterbitkan

-

Operasi Pasar di Tengah Covid, Harga Gula Putih Tetap Selangit, Stok Gula Kosong, Bulog Surabaya Utara Simpan 138 Ribu Ton Beras Impor (3bersambung)

Memontum Sidoarjo – Menyikapi melonjaknya harga gula putih, Bulog Divre V Jatim dan jajaran di bawahnya selama wabah Corono tidak pernah melakukan Operasi Pasar (OP ) gula putih. Hal itu disebabkan memang stok gula kosong dan gudang Bulog diisi beras Luar Negeri (LN) atau beras import.

Hal itu disampaikan Kasub Bulog Surabaya Utara Heriswan. Menurutnya jika selama mewabahnya virus corono Bulog hanya sekali melakukan OP gula. Yakni di Desa Banjar Kemantren Kecamatan Buduran.

PARKIR – Karena mewabahnya virus corona sejumlah armada tak melakukan aktifitas dan di parkir di area Bulog Surabaya Utara dan logo Bulog yang dipasang di lokasi Operasi Pasar Gula . (ari)

PARKIR – Karena mewabahnya virus corona sejumlah armada tak melakukan aktifitas dan di parkir di area Bulog Surabaya Utara dan logo Bulog yang dipasang di lokasi Operasi Pasar Gula . (ari)

Dikatakan Heriswan, ketika melakukan OP di Desa Kemantren Kecamatan Buduran warga dibatasi per orang membeli 2 Kg. “ Ketika itu kami ijin ke Polsek dan Babinkamtibmas ikut mengawal OP gula hingga selesai,” katanya.

Seiring dengan terbitnya Maklumat Kapolri yang mengintruksikan agar tidak melakukan kegiatan yang mendatangkan banyak orang maka OP dihentikan. “ Jadi setelah itu tak ada lagi OP gula putih . Baik itu yang dilakukan Divre Jatim maupun Sub Bulog Surabaya Utara,” katanya.

Oleh sebab itu jika ditemukan ada toko yang menjual gula OP bisa jadi itu bukan Bulog yang melaksanakan. Seperti yang dlakukan rombongan Gubernur Jatim yang melaksanakan OP di Pasar Ngaban Kecamatan Tanggulangin beberapa waktu yang lalu.

Advertisement

Dalam sidak yang dilaksanakan Gubernur Jatim instansi terkait menjual sembilan bahan kebutuhan pokok. “ Kami dari Bulog kebagian menjual beras, sedangkan gula yang menjual PTPN,” ungkapnya.

Namun fakta di lapangan berbicara, Ketua LSM Wadah Aspirasi Masyarakat (WAR) Sidoarjo Ir Didik Wahono SH M.Si didamping Sekjen Zainal Abidin membeber sejumlah data terkait OP gula putih. “ Kami sudah cukup lama melakukan investigasi ke sejumlah toko yang menjual gula,” katanya.

Sebelumnya , lanjut Zainal, anggotanya mencari data dimana saja toko Sidoarjo yang mendistribusikan gula Operasi Pasar (OP). “ Kami juga mendapatkan data jika Bulog melepas gula dengan harga Rp 12.300 dan boleh dijual dengan harga maksimal Rp 12.500,” katanya.

Atas informasi yang dimiliki itu , anak buahnya diperintahkan membeli gula di salah satu agen besar Pasar Larangan dan pusat perbelanjaan Sidoarjo Kota. “ Kami terkejut ketika membeli gula disalah satu toko. Disitu disebut jika gula OP habis. Akhirnya dengan terpaksa membeli 2 Kg dengan harga Rp 35.000,” tutupnya. (ari/fan/yan)

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas