Berita

Pasien Covid-19 Sembuh, Testimoni Saat Peluncuran Kampung Tangguh di Balongbendo

Diterbitkan

-

TESTIMONI - Ny Riyayah (45) warga Dusun Besok, Desa Jabaran, Balongbendo, pasien Covid-19 yang sembuh memberi testimoni dihadapan Forpimda Sidoarjo, Forpimka Balongbendo dan jajarannya sebelum peluncuran Kampung Tangguh Semeru, Selasa (16/06/2020) malam
TESTIMONI - Ny Riyayah (45) warga Dusun Besok, Desa Jabaran, Balongbendo, pasien Covid-19 yang sembuh memberi testimoni dihadapan Forpimda Sidoarjo, Forpimka Balongbendo dan jajarannya sebelum peluncuran Kampung Tangguh Semeru, Selasa (16/06/2020) malam

Memontum Sidoarjo – Keseriusan menekan penyebaran pandemi Covid-19 di tingkat pedesaan dibuktikan masyarakat Kecamatan Balongbendo. Hal ini dibuktikan dengan peluncuran 20 desa menjadi Kampung Tangguh Semeru.

Salah satu desa yang menjadi Kampung Tangguh itu Desa Jabaran, Kecamatan Balongbendo. Peluncurannya ditandai pemberian bantuan berupa paket sembako, Alat Pelindung Diri (APD) disertai dengan pemotongan pita diresmikannya tempat kamar isolasi mandiri yang bisa menampung pasien Covid-19.

Dalam peluncuran Kampung Tangguh Semeru ini dihadirkan salah satu pasien Covid-19 yang sembuh. Dia adalah Ny Riyayah. Ini pengakuannya saat memberi testimoni di hadapan Forpimda Sidoarjo dan Forpimka Balongbendo.

“Saya kerja di salah satu rumah sakit swasta. Saya tidak bertugas di bagian pelayanan, tetapi di bagian managemen. Itu artinya walaupun saya tidak bersentuhan langsung dengan pasien ternyata saya bisa positif Covid-19. Berarti, siapapun bisa terpapar. Jadi jangan khawatir. Kalau selalu menerapkan protokol kesehatan, Insyaalloh dijauhkan dari Covid-19,” katanya, Selasa (16/6/2020) malam.

Advertisement

Caranya menangkal Covid-19, lanjut Riyayah saat keluar rumah harus selalu memakai masker, cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer dan jaga jarak.

“Sebenarnya saya pasien Covid-19 yang paling cepat sembuhnya. Hanya 2 minggu dirawat. Kesembuhan saya dapat dukungan keluarga, tetangga dan kerabat,” imbuhnya.

Dirinya juga masih khawatir setelah 2 minggu dinyatakan sembuh, bakal muncul lagi Covid-19. Karena itu, dirinya tidak bisa tidur semalam suntuk saat dinyatakan sembuh itu. Apalagi, saat melihat di televisi pasien Covid-19 yang sembuh dan balik pulang ke tempat asalnya dikucilkan.

“Ketakutan ini terus dihantui rasanya mau runtuh. Alhamdulillah, ketakutan itu tidak terbukti. Setelah sembuh dan pulang, diluar dugaan ternyata begitu saya pulang langsung disambut baik lingkungan. Ini berkat dukungan warga, keluarga dan kerabat semua. Terima kasih warga Dusun Besok Desa Jabaran yang mau menerima saya dengan baik,” tandasnya. Wan/yan

Advertisement

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas